Senin, 04 Januari 2010

0

Tulisan untuk Para Perokok



Di setiap bungkus rokok & iklan rokok sering kita jumpai tulisan "
Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin”. Tapi tau gak kalo berapa kira - kira jumlah uang yang dikeluarkan seorang perokok dlam satu tahun ?
Berikut perhitungannya :

Harga/bungkus = Rp.10.000
Konsumsi rata-rata dalam sehari = 2 bungkus
Biaya rokok rata-rata/bulan = 2 x 30 x Rp.10.000
= Rp. 600.000
Jadi, dalam setahun = 12 x 600.000
Rp. 7.200.000
( Kalo jumlahnya segitu, kan lumayan kalo buat Notebook Baru Hehehe,,,,)

pernahkah seorang perokok menyadari bahwa sebenarnya puntung rokok adalah bahan sintetis yang susah di urai oleh alam?. Puntung rokok yang dibuang sembarang dapat menjadi sampah yang mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan (tanah).
Kalo tulisan diatas menjelaskan berapa uang yang dikeluarkan seorang perokok, maka Mau tau bera besar volume puntung rokok yang telah di buang perokok. Anggap saja dalam Satu bungkus rokok berisi 16 belas batang rokok.

Dengan beranggapan bahwa puntung rokok adalah sebuah tabung, maka:
Volume tabung = phi 0.5d2 x t
Dengan menggunakan sample rokok saya mengukur diameter dan tinggi puntungnya (d = 0,7 cm dan t = 3 cm)
Volume 1 buah puntung rokok = 3,14 x 0,5 x (0,7)2 x 3
= 2,308 cm kubik
Dalam sebungkus rokok = 2,308 x 16
= 36,928 cm kubik
Dalam sebulan volumenya rata-rata = 2 x 30 x 36,928
= 2215,68 cm kubik atau sekitar 2,216 liter
Dalam setahun berarti rata-rata kita menghasilkan sampah puntung rokok sebanyak 12 x 2,216 liter atau 26,592 liter
( Wah Roko ternyata jadi penyumbang sampah juga, Hehehehe....... )

Jumat, 01 Januari 2010

0

TAHUN BARU




Malam perayaan Tahun baru 2010 ini terasa sangat berbeda dari tahun- tahun sebelumnya, Tahun ini bangsa Indonesia berduka Atas Meninggalnya Bapak Bangsa sekaligus Mantan Presiden Republik Indonesia yaitu Bpk.KH. Abdurahman Wahid, walaupun demikian setiap tahun sekali tepatnya tanggal 1 Januari mayoritas manusia yang hidup di planet bumi,ber-uforia melakukan perayaan-perayaan dengan berbagai cara, tapi tau ga selain Tahun Masehi ada juga Tahun Hijriah ?. Berikut sedikit cerita tentang Tahun Hijriah & Tahun Masehi

I. Tahun Baru Masehi
Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM. Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli.

II. Tahun Baru Hijriah
Kalender Hijriyah atau Kalender Islam (Bahasa Arab: ÇáÊÞæíã ÇáåÌÑí; at-taqwim al-hijri), adalah kalender yang digunakan oleh umat Islam, termasuk dalam menentukan tanggal atau bulan yang berkaitan dengan ibadah, atau hari-hari penting lainnya. Di kebanyakan negara-negara yang berpenduduk mayoritas Islam, Kalender Hijriyah juga digunakan sebagai sistem penanggalan sehari-hari. Kalender Hijriyah menggunakan sistem kalender lunar (komariyah).
Kalender ini dinamakan Kalender Hijriyah, karena pada tahun pertama kalender ini adalah tahun dimana terjadi peristiwa Hijrah-nya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah, yakni pada tahun 622 M.Penentuan kapan dimulainya tahun 1 Hijriah dilakukan 6 tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad. Namun demikian, sistem yang mendasari Kalender Hijriah telah ada sejak zaman pra-Islam, dan sistem ini direvisi pada tahun ke-9 periode Madinah.
Sebelum datangnya Islam, di tanah Arab dikenal sistem kalender berbasis campuran antara Bulan (komariyah) maupun Matahari (syamsiyah). Peredaran bulan digunakan, dan untuk mensinkronkan dengan musim dilakukan penambahan jumlah hari (interkalasi).
Pada waktu itu, belum dikenal penomoran tahun. Sebuah tahun dikenal dengan nama peristiwa yang cukup penting di tahun tersebut. Misalnya, tahun dimana Muhammad lahir, dikenal dengan sebutan “Tahun Gajah”, karena pada waktu itu, terjadi penyerbuan Ka’bah di Mekkah oleh pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah, Gubernur Yaman (salah satu provinsi Kerajaan Aksum, kini termasuk wilayah Ethiopia).
Pada era kenabian Muhammad, sistem penanggalan pra-Islam digunakan. Pada tahun ke-9 setelah Hijrah, turun ayat 36-37 Surat At-Taubah, yang melarang menambahkan hari (interkalasi) pada sistem penanggalan.
Setelah wafatnya Nabi Muhammad, diusulkan kapan dimulainya Tahun 1 Kalender Islam. Ada yang mengusulkan adalah tahun kelahiran Muhammad sebagai awal patokan penanggalan Islam. Ada yang mengusulkan pula awal patokan penanggalan Islam adalah tahun wafatnya Nabi Muhammad.
Akhirnya, pada tahun 638 M (17 H), khalifah Umar bin Khatab menetapkan awal patokan penanggalan Islam adalah tahun dimana hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah. Penentuan awal patokan ini dilakukan setelah menghilangkan seluruh bulan-bulan tambahan (interkalasi) dalam periode 9 tahun. Tanggal 1 Muharam Tahun 1 Hijriah bertepatan dengan tanggal 16 Juli 622, dan tanggal ini bukan berarti tanggal hijrahnya Nabi Muhammad. Peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad terjadi bulan September 622.